Skip to main content

BMW Group DesignworksUSA, mengoperasikan studio barunya di Singapura

Awal Agustus lalu BMW Group DesignworksUSA, mengoperasikan studio barunya di Singapura. Konsultan desain strategis yang berbasis di California itu tengah mengembangkan bisnisnya sampai ke Asia. Studio baru ini sengaja dirancang dengan konsep desain state-of-the-art. Dengan hadirnya studio yang baru dioperasikan itu, kini BMW Group siap memberikan layanan desain premium bagi pelangganya di kawasan Asia.


     
Desaignworks baru ini dibuka sebagai jawaban atas terus naiknya permintaan jasa desain di kawasan Asia. Dengan mengambil lokasi di Keppel Bay Tower, kini tempat itu berperan sebagai pusat kreasi regional bagi seniman muda berbakat di bidang desain otomotif. Sekaligus

     
menjadikan pusat sebagai penggerakkan untuk menyelesaikan proyek kaliber dunia dengan melibatkan para desiner BMW dari seluruh dunia.
     
"Ini merupakan saat yang sangat membahagiakan bagi pertumbuhan dan perkembangan DesignworksUSA. Fasilitas baru ini dibuka mengikuti naiknya permintaan serta masukan yang sangat baik dari para klien kami. Fasilitas ini memberi ruang yang diperlukan, sumber desain, kemampuan dan peluang untuk terus berkembang, sehingga kami bisa memberi layanan lebih baik bagi klien kami di Asia yang jumlahnya juga terus meningkat. Dengan pertukaran pengetahuan tentang desain dan pemahaman budaya antara jaringan DesignworksUSA di Asia dengan kantor kami di seantero dunia yang berlangsung secara konstan, kami kini memiliki banyak kesempatan untuk memupuk tumbuh suburnya konsep desain serta pertukaran pengetahuan," ujar kata Verena Kloos, Presiden Direktur BMW Group Designworks.


     
"Kami telah menyelesaikan proyek teknologi informasi yang cukup besar dan sudah memulai usaha kami yang baru. Kami ingin mengembangkan basis klien di bidang elektronik, transportasi, lifestyle dan olahraga. Asia memiliki potensi yang sangat besar untuk layanan di strategi desain, bahasa desain dan penciptaan skenario masa datang seiring meningkatnya perusahaan di Asia menggunakan desain sebagai alat komunikasi dan alat untuk membedakan produknya," timpal Niko Von Saurma, Direktur Studio BMW Group DesignworksUSA di Singapura.
     
Fasilitas ini digarap secara khusus sehingga sanggup menghidupkan atmosfir konsep BMW, sehingga memungkinkan munculnya proyek dengan visi khusus, mencari materi dan tren baru, serta memahami mentalitas bisnis.
     
BMW Group Desaignwork sudah masuk ke lahan perburuan bakat di Asia dengan menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga desain yang ada di Singapura. Mencari bakat kreatif yang handal dan terbaik, serta membangun tim inti di Asia dengan dibekali pendidikan dan pengalaman internasional

Comments

Popular posts from this blog

Hangar Provides A Playful Alternative To Store Clothes In The Closet With Style

Wait, don’t anticipate already the toy aircrafts that the kids are playing with can be found at the children section in Wal-Mart. In fact, even though they really look like one , but these are not just toy planes at all, however, the fun is surely an added bonus that your kids can enjoy. This cloth hanger is the outcome of the playful thought of Chetan Sorab, which can store clothes in the closet in a range of alternatives, most specially, with fun. Inspired from the shape of early World War aircrafts, the hanger has been designed with a funful appearance including an ergonomic handle that enables user to hook on other hangers, making a fleet of them carrying easier than ever. The variety of color will definitely give you the chance of being YOU and show others your taste of elegance. Designer : Chetan Sorab

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat

DASAR DESAIN PRODUK - STUDI HANDGRIP- UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA