Skip to main content

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?




Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar.

Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif.

Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan berjuang mati-matian karena Kijang Innova merupakan produk kami dan asli dari Indonesia bukan dari negara lain," ujarnya.

Shinji menjelaskan, FTA akan menciptakan akses yang mudah untuk masuk atau keluarnya barang dari kedua belah pihak. Perhitungan ongkos produksi akan dihitung oleh prinsipal, dan melihat mana yang lebih ekonomis.

Saat ini, pihak Toyota Kirloskar Motor Pvt Ltd--semacam TAM di Indonesia--telah memproduksi Fortuner dan Innova untuk dipasarkan di India. Produksinya untuk midsize MVP ini menggunakan komponen lokal (dari India) hingga 90 persen.

Saat FTA kedua negara sudah efektif, lanjut Shinji, ada kemungkinan India akan mengimpor kendaraan berukuran mini yang memang direncanakan bakal diproduksi di Negeri Sari ini. Nah, mobil ini juga rencananya akan memperoleh pasokan unit dapurpacunya dari Indonesia.

"Mungkin saja, karena sudah tidak ada lagi hambatan pajak maka kita bisa impor mesin ke sana, dan kita mengimpor mobil mini itu ke sini, possibility yes. Tapi belum ada kepastian." lanjutnya.

Terkait kinerja ekspor Toyota, Shinji memprediksi, pengiriman mobil Toyota ke luar Indonesia tak akan terpengaruh menyusul adanya kesepakatan FTA Asean-India. Pasalnya, India bukan merupakan negara tujuan ekspor Toyota Indonesia.
Saat ini, sejumlah produk Toyota diekspor secara utuh (completely built up/CBU) ke beberapa negara seperti Thailand, Brunei, dan Timur Tengah sekitar 2.000 unit per bulan. Sementara untuk ekspor dalam bentuk terurai (completely knock down/CKD) ke beberapa negara antara lain Vietnam dan Filipina dengan total sekitar 4.000 unit per bulan. Produk yang menjadi andalan eskpor Toyota Indonesia adalah Innova, Fortuner, dan Avanza.

Comments

mobil terbaik said…
nice share. nice post. semoga bermanfaat bagi kita semua :)
keep update!
mobil terbaik
Unknown said…
semoga bermanfaat bagi kita semua mobil Amerika

sukses selalu
Jangan berhenti untuk terus berkarya,semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
keep update!Harga Honda Brio 2014
Bagus said…
Nice post. Very good write-up.

Popular posts from this blog

Hangar Provides A Playful Alternative To Store Clothes In The Closet With Style

Wait, don’t anticipate already the toy aircrafts that the kids are playing with can be found at the children section in Wal-Mart. In fact, even though they really look like one , but these are not just toy planes at all, however, the fun is surely an added bonus that your kids can enjoy. This cloth hanger is the outcome of the playful thought of Chetan Sorab, which can store clothes in the closet in a range of alternatives, most specially, with fun. Inspired from the shape of early World War aircrafts, the hanger has been designed with a funful appearance including an ergonomic handle that enables user to hook on other hangers, making a fleet of them carrying easier than ever. The variety of color will definitely give you the chance of being YOU and show others your taste of elegance. Designer : Chetan Sorab

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat

DASAR DESAIN PRODUK - STUDI HANDGRIP- UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA