Skip to main content

DOK-ING Hadirkan Mobil Listrik Dengan Desain Mungil

Salah satu perusahaan yang  berasal dari Kroasia, DOK-ING yang memang bukan perusahaan spesialis produsen otomotif telah berhasil menciptakan sebuah mobil yang bergaya hybrid.

Perusahaan yang tepatnya adalah perusahaan yang gerakannya dibidang otomatisasi ini pada pameran di Geneva 2010 memamerkan produk mobil listrik pertama mereka yang diberi nama XD.

Memang mobil ini masih sebatas konsep dan DOK-ING kini tengah mencari partner untuk produksi mobili ini. Dengan desain yang memakai jenis City Car seperti i-Miev, Aston Martin Cygnet maupun Citroen C-Zero.

Mobil besutan DOK-ING ini memiliki kapasitas 2 penumpang yang menggunakan mesin listrik yang memiliki kapasitas batterai 32kWh dan dapat berjalan sejauh 200-250 km dengan sekali isi ulang. Batterai ini akan dapat diisi penuh dengan kisaran waktu antara 3-8 jam.

Comments

Popular posts from this blog

Hangar Provides A Playful Alternative To Store Clothes In The Closet With Style

Wait, don’t anticipate already the toy aircrafts that the kids are playing with can be found at the children section in Wal-Mart. In fact, even though they really look like one , but these are not just toy planes at all, however, the fun is surely an added bonus that your kids can enjoy. This cloth hanger is the outcome of the playful thought of Chetan Sorab, which can store clothes in the closet in a range of alternatives, most specially, with fun. Inspired from the shape of early World War aircrafts, the hanger has been designed with a funful appearance including an ergonomic handle that enables user to hook on other hangers, making a fleet of them carrying easier than ever. The variety of color will definitely give you the chance of being YOU and show others your taste of elegance. Designer : Chetan Sorab

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat

DASAR DESAIN PRODUK - STUDI HANDGRIP- UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA