Skip to main content

Sebuah Pendekatan "Design Thinking" di Sekolah-sekolah Negeri Menurut Henry ford Learning Institute



Dorongan untuk mengajar pada abad 21 di sekolah-sekolah Amerika telah menjadi perdebatan yang hebat di antara para pengajar. Sementara para pemegang saham menerima pemikiran untuk menggabungkan antara inovasi dan creativitas ke dalam kurikulum harian, mereka tetap skeptis dalam hal pengaplikasian konsep tersebut di kelas : tidak ada yang yakin bagaimana untuk mengaplikasikan.

Hal ini mungkin dikarenakan pendekatan yang baru seperti design thinking, dapat diaplikasikan dalam banyak cara. Universitas-universitas, dari Rotman hingga Stanford, telah menyediakan beberapa cara yang bisa dikatakan sukses, dan sekarang beberapa sekolah dasar dan lanjut sudah mulai melakukan eksplorasi bagaimana design thinking dapat dimasukan ke dalam kurikulum mereka.

Sebuah lembaga nonprofit, Henry Ford Learning Institute adalah salah satu contohnya. HFLI sedang mengebangkan sebuah jaringan dari sekolah-sekolah negeri di Amerika yang mengajarkan keahlian profesional seiring dengan komunitas yang sedang mereka kembangkan tersebut. Untuk dapat membuat anak-anak di kelas 6-12 dapat berpikir layaknya seorang desainer, HFLI bekerja sama dengan IDEO. Tujuannya adalah memunculkan sebuah konsep untuk mengembangkan kurikulum yang mempertemukan kurikulum tradisional (standard) dengan pelajaran keahlian-keahlian yang berharga seperti kreativitas, kemampuan beradaptasi, empati dan kemampuan sintesis.

Tugas dari kolaborasi ini dimulai dengan bertanya : Bagaimana sebuah sekolah negeri mampu untuk memelihara inovasi dengan jelas? Bagaimana sistem ini mampu untuk meyakinkan para siswa? Seberapa banyak sistem ini melekat pada paradigma yang ada ? Untuk menjawab pertanyan-pertanyaan tersebut, IDEO dan HFLI mengumpulkan para ahli dari seluru penjuru Amerika untuk mengidentifikasi inti dari seorang penemu dan membayangkan konsep sekolah seperti apa yang dapat menghasilkan lulusan seorang inovator?

Ditulis ulang oleh : Freddy Chrisswantra 
Sumber :  http://www.ideo.com/work/a-design-thinking-approach-to-public-school/

Comments

asyraaf said…
Ayo om, terus nulis tentang desain, ane akan jadi pembaca setianya...

-sarapangranat

Popular posts from this blog

Shadow Hawk Unveils The Ultimate Super Terrain Armored Vehicle

For those with big pockets and high headedness who love power and demand luxury with security, this super armored vehicle dubbed the Shadow Hawk suits the best. The Street Hawk is amazingly crafted vehicle with the ability to independently raise or lower each of its wheels up to 46 inches without camber or caster compromise and its ground clearance is adjustable from 0-44 inches even when in motion. The ultimate super terrain vehicle is equipped with monster engine producing 1100hp and 1,805 foot pounds of torque. The all-wheel-drive vehicle with 40 inch tall, 15.5 inch wide tires and 22 inch wheels weighs 4,800 pounds and has a top speed of 208mph. Sprint from 0 to 60mph can be achieved in 3.5 seconds and its fuel economy on highway is estimated at 22mpg. It also features innovative active suspension system, air suspended seats and vehicles pitch; roll and overall ride height can be adjusted from the driver’s seat while using D-pad controls beneath your ...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...