Skip to main content

Michelin Challenge Design for 2016

Design Brief & Deliverables: Michelin Challenge Design for 2016

Michelin North America, Inc. (“Michelin”) is proud to announce the annual Michelin Challenge Design to celebrate, promote, publicize and give visibility to original creative thinking and innovation in vehicle design.  By embracing and supporting design, Michelin aims to establish a closer relationship with the design community, combining technical innovation with transportation design to create vehicles that consumers want to buy and will enjoy driving.  Michelin challenges the international design community, individuals, small and large companies and universities, to enthusiastically create innovative and aesthetically pleasing design solutions that will meet the theme requirements of the Michelin Challenge Design 2016.
Mobility for All
Designing for the Next Frontier
Mobility is essential for personal transport, commerce, growth and access to clean water, health care and services for people around the world. Access to sustainable mobility is one of the cornerstones of economic and social progress, yet hundreds of millions of people have little or no access to mobility.
The Michelin Challenge Design theme for 2016 is “Mobility For All – Designing for the Next Frontier”. The challenge is to design a personal, family or commercial vehicle that provides simple, functional and affordable mobility to an underserved area in Southeast Asia, Central America, Central Africa or an area that you identify.
Just as the Citroen 2CV, Volkswagen Beetle and Ford Model T became iconic vehicles in their respective regions by enabling mobility; your design will help provide mobility to an area in need.
The flexibility, ingenuity, simplicity, ease of use and repair of your vehicle will be among the criteria used in judging your entry.
Michelin Challenge Design will recognize exciting and passionate designs that employ innovative vehicle architecture and technologies, without compromising functionality, safety or comfort. The vehicle’s capabilities must include dimensional specifications and visual detail of the tire/wheel assembly.
Deliverables:
  • 2D renderings/drawings/sketches illustrating vehicle architecture from a minimum of three perspectives—at least one with context of people and intended driving environment.
  • 2D renderings/drawings/sketches illustrating the tire and wheel assembly, including dimensions and specifications.
  • A brief (200 word) essay on how your design of a personal, family or commercial vehicle provides simple, functional and affordable mobility to an underserved area in Southeast Asia, Central America, Central Africa or an area that you identify? Please state the underserved area that you have chosen and explain why?
DESIGN PROPERTIES TO BE DISPLAYED:
  1. Concept models, in scale and full-size form
  2. Concepts in two dimensions
  3. Sketches, computer-generated renderings, engineering drawings
PARTICIPANTS:
  1. OEM design studios
  2. Independent design studios
  3. Individual designers
  4. Academic Transportation Design students and teams
  5. Automotive suppliers
JURY EVALUATES ENTRIES ON FOLLOWING CRITERIA:
  • Relevance to the theme
  • Concept originality
  • Design value and quality
  • Developmental potential
  • Design displayability
2016 Michelin Challenge Design Registration/
Entry Form begins October 1, 2014.
Registration and Design Image Submissions
Registration/Entry Form available from October 1, 2014 through June 1, 2015.
Design Image Submission available from October 1, 2014 through June 1, 2015.
Labels:

Comments

Unknown said…
ikut berpartisipasi pak ?
September 17, 2015 at 12:13 AM
Post a Comment

Popular posts from this blog

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar. Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif. Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan ber...
4 comments
Read more

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...
9 comments
Read more

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...
3 comments
Read more