Skip to main content

DESIGN ACTION.BDG

 

 

what is design action?

DesignAction.bdg is an event held by Bandung Creative City Forum (BCCF), an independent organization that was established in 2008 by a number of creative communities and individuals in Bandung, whose activities focuses on programs that leave positive footprints in the city. DesignAction.bdg is among the programs that aim to do so; this time by employing the methods of Urban Acupuncture and Design Thinking. 

DesignAction.bdg is a workshop-conference where participants will be actively involved during their event. Everyone will participate in a two-days workshop and, relevant to the subject of urban mobility, will experience Bandung and its transportation systems and surroundings. The results of this workshop will be formulated as recommendations, which, hopefully, will be realized in the near future. 

DesignAction.bdg gained its name from when BCCF was invited to present about their creative intervention in Bandung at d.confestival, the 1st international conference on Design Thinking, which was held at Hasso-Plattner Institute of Design Thinking/ d.school Potsdam (Germany) in September 2012. As most BCCF activities have been conducted spontaneously from one program to another, without putting too much consideration in the consequences, BCCF refers to its programs as a series of “action”, rather than “thinking”. Hence the title “DesignAction.bdg” for BCCF presentation material at d.confestival (.bdg is added, to identify Bandung’s creative product). 

The experience of BCCF at d.confestival at HPI d.school has left such an impression that it has become the main trigger for BCCF to hold DesignAction.bdg, which will be held on October 1-3, 2013. BCCF would like to bring the experience to Bandung, involving as many varieties of participants as possible, and experimenting with Urban Acupuncture and Design Thinking methods, in order to come up with fresh, innovative solutions for a number of urban issues.

source: http://dabdg.bccf-bdg.com/home-mainmenu-1.html

Comments

Popular posts from this blog

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar. Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif. Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan ber...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...