Skip to main content

Hydro Power, Pembangkit Listrik Tenaga Air Toilet 14Share


Menurut penelitian, rata-rata orang membuang 7000 liter air ke toilet tiap tahunnya, apalagi orang yang menggunakan model toilet yang ada fluhshernya. Nah, bayangin kalo lebih dari setengah populasi dunia menggunakan toilet model itu maka akan ada milyaran liter air yang akan terbuang cuma-cuma. Lalu muncullah ide untuk memanfaatkan air yang dibuang tersebut. Dialah Tom broadbent, seorang mahasiswa yang menciptakan pembangkit listrik dari air buangan toilet ini, namanya HyDro Power.


Prinsip kerja pembangkit listrik ini layaknya PLTA pada umumnya, hanya saja sumber air yang akan memutar turbin ini bukanlah dari air terjun, melainkan dari aliran air buangan rumah tangga, seperti toilet tadi, shower, dll. Air buangan tadi akan memtar turbin yang selanjutnya akan menghasilkan listrik pda generatornya.


Namun katanya, pembangkit ini lebih efektif digunakan pada gedung-gedung tinggi. Ya, secara gedung tinggi seperti apartemen pasti deras dunk aliran airnya, jadi bisa berkesinambungan listrik yang dihasilkan….


Dari lstrik yang dihasilkan, maka bisa menghemat sampai $1.415 per tahunnya, lumayan tuh..
Lagipula, listrik yang dihasilkan selain bisa digunakan sendiri, juga bisa dijual ke PLN disana (Bah, kalo disini belum memungkinkan untuk jual listrik ke PLN…. hahaha)

roadbent, berharap pembangkit listrik buatannya ini bisa menyabet penghargaan Dyson Award yang akan mengumumkan pemenangnya 3 agustus mendatang.
Wah, mantap juga tuh penemuannya.. 

sumber http://ide-gue.blogspot.com/2010/07/hydro-power-membangkitkan-listrik-dari.html

Comments

Popular posts from this blog

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar. Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif. Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan ber...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...