Skip to main content

Peek Smart Phone by IDEO












Not everyone wants a phone that does it all. Some people just want to stay connected to their email without being chained to their computer—or carrying around an expensive, feature-heavy smartphone. To meet their needs, Peek joined forces with IDEO to design a streamlined mobile device that delivers one thing and one thing only: unlimited access to email.
The result is an inexpensive gadget that’s stylish, lightweight, and straightforward. The design team paired a large (2.5 inches), high-contrast display with a full keyboard and a scroll wheel to make reading text and navigating onscreen menus easy. A soft rubber skin over the keypad promotes typing comfortably, and the metal frame with aluminum backing is sturdy and sleek. The device is extremely thin (10mm) and light (3.8 ounces). (For comparison’s sake, an iPhone is 25 percent thicker, and a Blackberry is nearly 2 ounces heavier.)
The Peek supports up to three email accounts, Web-based or otherwise. At setup, it prompts users to enter their email handle and password. The device, available at Getpeek.com and Target stores, sells for less than $100 and unlimited nationwide service is $19.95 per month; no contract required. Bonus savings: When using the Peek to send email, consumers use 97 percent less electricity than emailing from a PC.
Time magazine named the Peek one of the best inventions of 2008. Forbes featured it as a “Gadget We Crave.” And Wired magazine gave it top ranking in its gear that helped them forget the year’s economic downturn.
“It won’t satisfy convergence-rabid smartphone fetishists, but for the rest of the world (i.e., the majority of it), this one-trick pony is a godsend,” wrote Terrence Russell in Wired. “In terms of looks, its slim profile stands up to the big boys. But the real treat is the interface. Instead of forcing you to wrestle with laborious setup menus, the Peek asks for a name, email address, and password. That’s it.”

Comments

Popular posts from this blog

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar. Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif. Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan ber...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...