Skip to main content

BLANCPAIN LAMBORGHINI SUPER TROFEO CHRONOGRAPH; WHEN WATCH MEETS RACING CAR
























You might have seen my previous posts pertaining LAMBORGHINI BLANCPAIN SUPER TROFEO CHRONOGRAPH, a collaborative project between the world’s oldest watch brand and the legendary car manufacturer; and you might be very curious how the timepiece looks like. Well,…here it is!
Inspired by the ardent character and taut, the limited edition watch – only 300 pieces will be available – features a powerful sporty appeal and sophisticated line of the LAMBORGHINI car. The case manifests the shimmering profile of the LAMBORGHINI GALLARDO LP560-4, theBLANCPAIN’s color bearing cars that is able to reach top speeds of over 300 km/h. There will be 30 alliance cars like this to race in the six events of European Championship, in UK, Italy, Germany, Belgium, Spain and France. On each race event, BLANCPAIN will release 50 pieces of the SUPER TROFEO CHRONOGRAPHS.
The BLANCPAIN LAMBORGHINI SUPER TROFEO CHRONOGRAPH WATCH features oversized 9 and 12 o’clock numerals which call to mind the numbers painted on each of the Lamborghini Blancpain racing cars. Its gold oscillating weight is engraved with the inscription Super Trofeo 2009while the case-back is engraved with an individual number of the watch. The strap, equipped with a steel folding clasp, goes in Alcantara, the same material as the seats in Lamborghini Gallardo.


The watch’s black dial includes alternating satin-brushed and polished surfaces. The case measures 43.5 mm in diameter and incorporates construction of 100-metre water resistant.
The new BLANCPAIN LAMBORGHINI CHRONOGRAPH presents state-of-the-art design and all the attributes of cutting-edge technology. Crafted in steel coated with a treatment – DLC – DIAMOND LIKE CARBONthe world’s toughest material in which only diamond can exceed it in hardness. Moreover, DLC is also known for its superiority in anti-allergenic properties and extraordinary intense color; not to mention its exceptional low friction coefficient, excellent chemical inertia, as well as corrosion and friction resistance.


Comments

Popular posts from this blog

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar. Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif. Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan ber...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...