Skip to main content

Jaguar merilis XKR 75

 
 
 
 
 
 
 
LONDON- Jaguar mungkin selama ini dikenal sebagai mobil aristokrat nan mewah. Namun pabrikan tersebut rupanya ingin pula menghasilkan suatu mobil sport yang memiliki keluaran tenaga super.

Beberapa waktu lalu sempat berhembus kabar Jaguar akan segera merilis satu model yang akan menjadi mobil paling kencang yang mereka miliki.

Kini bertepatan dengan ulang tahun ke-75, Jaguar merilis XKR 75. Angka "75" bukan sekedar peringatan ulang tahun saja, tapi mobil ini cukup eksklusif karena hanya diproduksi sebanyak 75 unit di seluruh dunia. Demikian dikutip dari Autoevolution, Minggu (27/6/2010).

Soal kemampuannya, coupe Jaguar ini mungkin menjadi top of the line dari XKR, mengingat mobil tersebut menyimpan tenaga sebesar 523 hp dengan torsi maksimum mencapai 654 Nm dari balik mesin 5.0 liter V8 miliknya.

Hal ini memungkinkan pula mobil untuk dipacu 0-100 km/jam dalam 4,4 detik. Sementara bila pedal gas diinjak penuh maka mobil bisa dipacu hingga 280 km/jam.

Mobil juga telah dilengkapi suspensi yang sudah dimodifikasi sehingga menawarkan pengendalian yang lebih baik dan juga ditambah dengan exhaust system yang membuatnya bisa mengeluarkan suara mengerikan.

Dari sisi eksterior, XKR 75 sudah dilengkapi bodykit baru mulai dari front spoiler, sideskirt, dan rear spoiler yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan aerodinamika. Ada pula penggunaan aksen khusus serta pelek alloy 20 inci yang membedakannya dari XKR biasa.

Di Eropa rencananya, XJR 75 akan dilepas dengan harga Rp1,16 miliar dengan ke 75 unit yang akan disebar di Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Belanda, serta Belgia

Comments

Popular posts from this blog

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar. Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif. Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan ber...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...