Skip to main content

Mobnas Arina Meluncur Tahun Depan, harga cuma 30 juta



Tak perlu menunggu lama lagi. Mobil nasional (mobnas) berharga murah dan hemat energi bakal segera meluncur di jalan dalam negerinya. Tadinya, pemerintah memperkirakan mobnas baru akan diluncurkan setidaknya tiga tahun ke depan. Ternyata, salah satu prototipe mobnas yakni Arina melalui produsennya, PT Wahana Cipta- bakal meramaikan pasar otomotif dalam negeri mulai pertengahan tahun depan.

Arina merupakan satu dari empat mobnas yang telah dibuat prototipenya saat ini. Ketiga yang lainnya adalah Gea, Tawon dan Komodo. Kepastian produksi Arina setelah, ada investor lokal yang bersedia mendanai mobnas ini.Setelah pembuatan prototipe, tahapan analisa pasar pun sudah mulai dilakukan produsen. "Saat ini sudah ada investor lokal, namanya belum bisa di sebut. Kami menyasar pada segmen pengendara motor yang ingin naik level ke mobil,”kata Direktur Teknik Pengembangan Teknologi PT Wahana Cipta Widya Aryadi, kemarin.

Masuknya investor lokal ini yang membuat Wahana Cipta yakin untuk mempercepat proses produksi Arina. Setelah memperkenalkan prototipe Arina selama ini, salah satunya melalui ajang Pameran Produksi Indonesia (PPI). Rencananya, Arina bakal dilego dengan harga sangat murah, hanya Rp 30 juta per unit. Dan pertengahan tahun depan Arena akan sudah masuk ke pasar komersil.

Selain itu, Wahana Cipta berencana memasarkan beberapa pilihan produk ke konsumen, antara lain Arina dengan kapasitas mesin 150 cc, 200 cc, dan 250 cc.

Pabrik produksi Arinan akan berlokasi di Kawasan Industri Terboyo Semarang (KITS) Jawa Tengah. Pabrik ini berkapasitas produksi sebesar 60 unit per hari atau sekitar 20.000 unit per tahun. Produk ini nantinya diluncurkan dalam dua spesifikasi yakni berpenumpang dua kursi duduk dan empat kursi duduk. Jenis mobil Arina masuk kelas hatchback dengan tingkat kandungan lokal di atas 90%.

Langkah memasuki proses produksi, Wahana Cipta tengah memproses pembentukan badan usaha baru PT Arena Motor. Sedangkan upaya mempermulus pemasaran, produsen memiliki komitmen jaringan atas bantuan Asosiasi Karoseri Indonesia (Askrindo). Telah ada empat daerah yang bakal menjadipenetrasi pasar. Yakni, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain itu, produsen menggunakan sistem franchise alias wara laba. Strategi ini pun sudah membuahkan hasil. Buktinya, 400 peminat telah terdaftar. "Ada beberapa mitra potensial untuk membangun jaringan antara lain, Bali, Kalimantan, Sumatera, dan Batam. Untuk franchise fee pusat perakitan baru, kira-kira butuh dana sekitar Rp 20 miliar diluar tanah dan bangunan,”jelasnya.

Produsen berharap dukungan pemerintah. Misalkan, terkait kebijakan keringanan pajak yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 62 Tahun 2008 tentang insentif Pajak Penghasilan (PPh) untuk industri tertentu dan atau investasi di wilayah tertentu sebesar 30% selama enam tahun. Selain itu, meminta pemerintah lebih mengutamakan merek asli dalam negeri dalam perhitungan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebuah produk.

Selain itu, dukungan menyangkut hak kekayaan intelektual (HAKI). Produsen lokal berharap ada penghargaan pemerintah untuk merek lokal sehingga memicu kreativitas baru.“Jangan hanya lisensi asing, tapi harus bisa menghargai hasil pemikiran kita dengan hasil rancang bangun asli Indonesia,”pintanya.

Comments

Popular posts from this blog

Indonesia Ditipu Jepang: Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Dari semua produk line up PT Toyota Astra Motor (TAM), Kijang, Avanza, Rush, dan Fortuner yang diproduksi di Indonesia. Bahkan Kijang dikenal sebagai mobil kebanggan keluarga Indonesia, ketika pertama kali di release pada 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas, konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Malah akan diimpor dari luar. Hal itu mungkin saja, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) antara negara di kawasan Asean dengan India yang telah ditandatangani 13 Agustus 2009 lalu. Isinya, di antaranya adanya penurunan tarif impor produk (impor duty) untuk beberapa produk hingga nol persen berlaku antara 2013 hingga 2016. Salah satunya, otomotif. Imbasnya, mulai tumbuh wacana kemungkinan Kijang Innova akan dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincangnya bersama KOMPAS.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Tapi kami akan ber...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...