Munculnya produk-produk otomotif seperti mobil, motor, kendaraan niaga, alat angkut berat dan sebagainya tidak lepas dari peranan Desainer Produk yang menyumbangkan gagasan ide untuk melahirkan bentuk yang menarik maupun fungsional.
Kebetulan saya berlatar belakang Desainer Produk, ga ada salahnya saya coba sharing tentang apa sih kiprah Desainer Produk Otomotif.
Saya coba lampirkan tulisan yang pernah dimuat di koran Pikiran Rakyat – Bandung 2003 lalu.
Mungkin ada yang minat meneruskan studi menjadi Desainer Produk?
Saya coba lampirkan tulisan yang pernah dimuat di koran Pikiran Rakyat – Bandung 2003 lalu.
Mungkin ada yang minat meneruskan studi menjadi Desainer Produk?
Sumber: Pikiran Rakyat/Otokir, Edisi 2003, disalin oleh Yosa Fiandra (desainer produk – STISI).
Desainer Produk Otomotif, dimasa Depan Profesi Ini akan Sangat Menantang.
Di negara maju yang menjunjung tinggi hak intelektual, profesi dan lingkup kerja desainer – apa pun embel-embelnya – sangat dihormati. Jantung para desainer fashion maupun industri, termasuk produk otomotif, seakan berpacu menghasilkan bentuk-bentuk inovatif. Desain-desain jempolan pun muncul setiap saat.
Ruang riset dan desain (R&D) tak ubahnya gudang “nyawa cadangan” perusahaan. “Memang di situlah karakter proruk dibentuk,” ucap Mizan Allan De Neve, GM Product Development Pantja Motor, penjual merek Isuzu, yang giat membina desainer muda. “Potensi dan peluang desainer kita sebenarnya cukup bagus, bahkan sanggup bersaing di mancanegara,” ujarnya lagi
Lantas, bagaimana dan apa saja syarat menjadi desainer produk otomotif itu? Mizan menyebut kemahiran menuangkan ide ke dalam gambar dua dimensi sebagai syarat utama. Ketelitian pun dibutuhkan, karena perancang harus mengetahui persis detail rancangannya.
Sehingga ketika hendak diwujudkan menjadi bentuk tiga dimensi (model maupun prototipe), tak ada kesulitan. Bakat alam tadi, jika digabungkan dengan pengetahuan dasar otomotif (minimal tahu letak dan cara kerja parts kendaraan), bakal membentuk talenta istimewa.
“Dia bisa menguasai bidangnya tiga hingga empat kali lebih cepat ketimbang yang harus mempelajari dulu seluk-beluk komponen kendaraan,” tegas Mizan. Di Indonesia, tercatat 11 universitas atau akademi memiliki jurusan desain industri, termasuk otomotif. Empat di antaranya di Jakarta, yakni Universitas Paramadina, Universitas Trisakti, Universitas Indonesia Esa Unggul, dan Universitas Pelita Harapan
Bagaimana jika ingin menimba ilmu di luar negeri? David Cole, direktur jurusan Desain Industri, Academy of College (AAC), San Fransisco, punya syarat lebih fleksibel. Modal paling penting untuk belajar desain adalah kreativitas dan hasrat kuat menjadi desainer. “Tak perlu kecakapan khusus,” ujarnya di situs AAC.
Di ASdan Eropa, sekolah yang mengajarkan desain otomotif jumlahnya berjibun. Maklum, pabrik modil dan rumah desain tak terbilang banyaknya. Tak heran lulusan sekolah tadi kerap menjadi incaran pabrik besar sekelas Ford Motor Company, General Motors, Audi, VW, maupun rumah desain terkemuka, semisal Gingko Design, Fitch, Frogdesign, Pentagram, maupun Astrodesign.
David Cole meringkas kurikulum AAC menjadi empat areal pengajaran: menggambar, membuat model, komputerisasi, serta teknik mendesain. Siswa diajarkan teknik menggambar dan membuat model dengan cara tradisional dan bantuan komputer.
“alat bantu desain di tiap pabrik kerap berbeda. Dengan mengajarkan berbagai alternatif cara mendesain, siswa siap menghadapi berbagai perbedaan,” sambung David.
Di kawasan Asia pasifik, sekolah seni dan desain Hongik University cukup populer, karena mendapat dukungan pabrikan mobil Korea Selatan. Tiap ajaran baru, sekolah-sekolah ini memamerkan hasil karya siswanya. Nah, jika ada desain yang membuat sumringah pabrik mobil besar, desainernya bisa langsung mendapat tawaran kerja.
Calon desainer kendaraan juga harus rajin mengamati perkembangan otomotif. David mengingatkan, mobil generasi mendatang bakal lebih smart, karena menggunakan bahan bakar hibrida atau hidrogen. Pemanfaatan ruangan juga lebih efisien, tapi di sisi lain makin banyak alat komunikasi dan entertainment berbasis komputer ditanam.
“Saya berani katakan, di masa depan, profesi ini akan sangat menantang,” promosi jebolan sekolah politeknik Coventry, Inggris ini.
Comments