Skip to main content

India Buka Sekolah Desain Mobil


Jakarta - Sebuah fasilitas akademis baru di India barat akan dijadikan lokasi dalam menggelar proses belajar mengajar desain otomotif. Sekolah tersebut diperkenalkan dalam gelaran Delhi Auto Expo, bersama dua contoh mobil konsep.

Namanya The DYP-DC Centre for Automotive Research and Studies, terdiri dari lembaga-lembaga akademik dan desainer otomotif ternama Dilip Chhabria, yang merupakan desainer mobil-mobil seperti Aston Martin DB9, Chevy Beat dan Reva EV.

"Seperti cinta, desain adalah masalah hati," ujar sang perancang, dalam acara pembukaan di Delhi Auto Expo, seperti dilansir Worldcarfans, Sabtu (9/1/2010)

Sekolah ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan mewujudkan hasil rancangan otomotif yang akan digabungkan dengan dinamika bisnis dan manufakturing otomotif.

Sebagai percontohan, dirancanglah dua model mobil konsep DC Imperator dan Yin Yang Concept. DC Imperator adalah sebuah crossover yang berusaha untuk membuktikan bahwa SUV tidak perlu boxy dan kasar, tapi seksi dan sensual.

The DYP-DC Centre for Automotive Research and Studies akan mulai melakukan penerimaan siswa baru bulan depan, dengan pilihan program tiga tahun sarjana, dan program dua tahun master.

Kegiatan belajar-mengajar yang akan dimulai pada Agustus 2010 tersebut, bakal mengajar para siswanya untuk membangun poryek mobil-mobil sebagai bagian dari pelajaran mereka.

Comments

Popular posts from this blog

Shadow Hawk Unveils The Ultimate Super Terrain Armored Vehicle

For those with big pockets and high headedness who love power and demand luxury with security, this super armored vehicle dubbed the Shadow Hawk suits the best. The Street Hawk is amazingly crafted vehicle with the ability to independently raise or lower each of its wheels up to 46 inches without camber or caster compromise and its ground clearance is adjustable from 0-44 inches even when in motion. The ultimate super terrain vehicle is equipped with monster engine producing 1100hp and 1,805 foot pounds of torque. The all-wheel-drive vehicle with 40 inch tall, 15.5 inch wide tires and 22 inch wheels weighs 4,800 pounds and has a top speed of 208mph. Sprint from 0 to 60mph can be achieved in 3.5 seconds and its fuel economy on highway is estimated at 22mpg. It also features innovative active suspension system, air suspended seats and vehicles pitch; roll and overall ride height can be adjusted from the driver’s seat while using D-pad controls beneath your ...

Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show

Mondial de l'Automobile 2012: Concept Cars Mimpi-mimpi benua Eropa dari Paris Motor Show Oleh Evan Orensten pada 3 Oktober 2012 Paris motor show 2012 mempersembahkan dan memaksa para pembuat mobil untuk melenturkan kembali otot-otot desain mereka pada bukan hanya pada sisi produksi tapi juga dalam hal berkonsep. Inilah dia 7 model favorit yang dianggap cukup mewakili imajinasi bangsa-bangsa Eropa. Peugeot Onyx Sebuah konsep yang nyata—hadir untuk menjadi topik pembicaraan, namun nampaknya tidak akan diproduksi dalam waktu dekat ini.—Peugeot's Onyx   terbuat dari bahan tembaga, serat karbon, dan daur ulang koran. The Onyx dibayangkan menjelma menjadi supercar hybrid yang super ringan, namun dibekali mesin V8 demi melejitkan 600 tenaga kuda. Peugeot juga berkiblat lebih jauh lagi, dengan tidak hanya menhabiskan waktu di automobile tapi juga menggugah eksplorasi di dunia transportasi dua roda. eDL 132 disinyalir ditempel oleh batere tersembunyi dan mo...

Kanzen:Benih Motor Nasional

Adalah suatu ironi yang menyedihkan jika bangsa Indonesia yang mampu membuat pesawat terbang nasional tidak mampu membuat sebuah motor nasional sendiri. Selama puluhan tahun, industri dan pasar otomotif Indonesia dikuasai oleh vendor-vendor dari Jepang, tetapi hal itu tidak membuat bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif secara mandiri malah semakin membuat bangsa ini semakin tergantung oleh teknologi dari Jepang. Memang transfer teknologi, sumber daya manusia kita memiliki kemampuan memproduksi komponen-komponen otomotif di dalam negeri sendiri, sayangnya hal itu untuk menyuplai kebutuhan komponen otomotif vendor Jepang di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia tidak diperbolehkan membuat produk-produk otomotif dengan merek atau brand sendiri dengan menggunakan teknologi dari Jepang. Ini membuat tenaga-tenaga ahli otomotif kita hanya sebagai “buruh” bagi para vendor Jepang, bukan sebagai “majikan” di negerinya sendiri. Di samping itu, pemerintah tidak membuat ...